BANK MANDIRI, Yogyakarta, Indonesia

Nama Proyek : Kantor Cabang Bank Mandiri, Sekip UGM
Principal Architect : Mario Andreti ,ST.
Architecture Firm : MOM Architect
Owner : Bank Mandiri
Lokasi : Jalan Kaliurang, Yogyakarta, Indonesia
Status : Konsep Desain
Luas Lahan : 760 m2
Luas Bangunan : 480 m2
Tahun : 2004























Posisi site kantor Bank Mandiri ini berada pada posisi hook, yang menjadikannya memiliki beberapa potensi untuk dimaksimalkan, antara lain : view yang baik dari dua arah jalan, serta jalur kendaraan yang bisa dibuat terpisah antara jalur masuk kendaraan dan jalur keluar. Terdapat dua zona fungsi yang berbeda pada bangunan ini yaitu, zona untuk karyawan kantor dan zona untuk pelayanan kepada konsumen. Kedua zona ini pun memiliki pintu masuk yang berbeda.

Zona untuk karyawan terdiri dari ruang kepala, ruang meeting, ruang arsip,ruang server, pantry, dan ruang untuk brankas. Sementara untuk pelayanan kepada konsumen, terdiri dari : ruang advertising, ruang untuk customer service, ruang untuk teller dan transaksi, mushola, serta ruang ATM 24 jam yang diletakkan pada bagian depan, yang juga berfungsi sebagai Entrance utama.

Pada fasad bangunan, konsep bentuk yang ingin ditekankan adalah menghadirkan tampilan kokoh, berkarakter, serta modern. Bentukan geometris yang tegas, diharapkan memunculkan kesan kokoh dari bangunan ini. Warna biru dan kuning yang merupakan identitas Bank Mandiri serta dibalut dominasi warna putih, ditujukan untuk memunculkan karakter dari bangunan ini sehingga tanpa melihat tulisan Bank Mandiri pun sudah dapat dikenali bahwa ini merupakan bangunan kantor dari Bank Mandiri. Selain itu pada bagian utara dinding bangunan terdapat permainan dinding yang berbentuk seperti logo Bank Mandiri, juga ditujukan untuk memperkuat identitas bangunan. Bentuk pintu jendela didesain agak berbeda dari desain konvensional, cenderung dekonstruksi pada beberapa bagian, diharapkan dapat menjadi penggerak utama bahwa bangunan Bank tidaklah harus selau kaku dan monoton, namun untuk menjadikannya sebuah bangunan yang menarik, agar lebih menjual untuk menarik lebih banyak calon konsumen.

Untuk menciptakan kenyamanan penghawaan (thermal comfort) yang baik, konsep bangunan ini memiliki solusi khusus, dan lebih kepada eksperimental, yaitu membuat kolam penampung air diatas atap dak betonnya. Tujuan dari bentuk atap Water-roof ini adalah atap dak beton sangat mudah mentransfer panas ke dalam bangunan, atap pun berubah fungsi menjadi sumber panas yang baru bagi ruangan dibawahnya, untuk mencegah itu, maka digunakanlah air sebagai penahan panas hingga tidak terlalu banyak terserap ke atap. 

Penggunaan jendela terbuka berukuran besar, serta tinggi ceiling (plafond) setinggi 6 meter dari lantai, diharapkan dapat memberi kondisi nyaman, sejuk dari ruang utama didalamnya. Hal ini ditujukan untuk mengurangi penggunaan AC diruang dalam bangunan, sebagai langkah untuk penghematan energi.







Tetap Fokus, Konsisten, dan Sukses Selalu


9 comments:

harzady said...

Great!!

Anonymous said...

konsep water roofnya keren mas mario,,,
perkenal kan saya sheila junior di UGM,,
tentang water roof tadi,,,hmm,,apa hampir sama manfaatnya jika kita menggunakan green roof??

kemudian jika water roof pastinya akan menambah beban bangunan y mas,,,kalau begitu perkuatannya bagaimana??
trimakasih...

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

@Sheila
Terima kasih Sheila,
jika ditanya manfaatnya saya rasa bisa sama namun dengan fungsi yang berbeda dan maintenance yang berbeda pula. Karena media yang digunakan berbeda, jika green roof menggunakan tanah dan rumput, maka water roof menggunakan air.
Sehingga ada sifat-sifat kedua material yang benar-benar berbeda.

Mengenai perkuatan tentu saja, water roof ini menjadi beban tambahan bagi atap dak, hal sama juga terjadi pada green roof sehingga membutuhkan solusi konstruksional bisa berupa dimensi struktural atau lebih kepada perkuatan pada jumlah tulangan betonnya.

Semoga membantu.
Terima kasih dan sukses selalu.

Salam

Mario Andreti

Anonymous said...

design nya (sorry) jelek2..

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Terima kasih bapak/ibu atas kunjungannya.
Penilaian terhadap sebuah karya arsitektur sangat bersifat relatif dan cenderung subjektif. Adalah sebuah hal yg wajar jika bapak/ibu menganggap apa yang saya buat dirasa baik atau buruk.
Oleh karena itu saya membuat blog ini sebagai sebuah media sharing dimana jika ada yg dirasa baik bisa diambil namun jika dirasa buruk tentu akan menjadi koreksi yang sangat berharga untuk ke depannya.

Terima kasih dan sukses selalu utk bapak/ibu.

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Terima kasih bapak/ibu atas kunjungannya.
Penilaian terhadap sebuah karya arsitektur sangat bersifat relatif dan cenderung subjektif. Adalah sebuah hal yg wajar jika bapak/ibu menganggap apa yang saya buat dirasa baik atau buruk.
Oleh karena itu saya membuat blog ini sebagai sebuah media sharing dimana jika ada yg dirasa baik bisa diambil namun jika dirasa buruk tentu akan menjadi koreksi yang sangat berharga untuk ke depannya.

Terima kasih dan sukses selalu utk bapak/ibu.

Anonymous said...

mas mo nanya ruangan2 apa aja yang harus ada di bangunan bank itu?
terus pelaku2 didalamnya siapa aja...
ini juga lagi ada tugas disuruh bikin bangunan pelayanan publik gitu.

tolong di bales ke email dwie.khlby@yahoo.co.id


tengs sebelumnya

aichan said...

Wah..keren mar kalo mandiri ugm jd seperti desain mu..btw, tuk parkir motornya yg sebelah timur itu ya?
Trus menurutku ga bagus pintu masuk utama digabung dgn ruang atm..kan mandiri ugm srg antri atm nya pd saat pembayaran semesteran. Jd ntar pas rame, yg mau masuk ke banking hall nya kesulitan yg artinya mengurangi kenyamanan.

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

@Anonymous : untuk fungsi ruang terdiri dari 2 zona utama, yaitu untuk staff/karyawan bank, serta untuk layanan terhadap konsumen. Rincian ruangnya dapat dilihat pada gambar denah.

@Aichan : Setuju, desain ini dibuat saat dahulu pembayaran SPP mahasiswa UGM belum dapat dilakukkan dengan ATM Mandiri sehingga tifak seperti sekarang yang akhirnya sering terjadi antrian panjang saat pembayaran SPP. Sehingga jika dibangun saat ini, desain ini harus dilakukkan revisi berdasar keadaan terkini. :)