BOUTIQUE HOUSE, Indonesia

Nama Proyek : Boutique House
Principal Architect : Mario Andreti ,ST.
Architecture Firm : MOM Architect
Owner : -
Lokasi :Indonesia
Status : Konsep Desain (Imelda Akmal Facade Design Competition 2007, 10 Desain terbaik)
Luas Lahan : -
Luas Bangunan : -
Tahun : 2007
















Sketsa Konsep 1

Sketsa Konsep 2


 Dokumentasi pada Majalah Seri Rumah Ide1


Dokumentasi pada Majalah Seri Rumah Ide 2


Sebuah rumah-butik dengan show room di lantai atas, serta fasad yang menghadap sebuah danau kecil, yang dimanfaatkan sebagai reflection-pool sehingga menampilkan kesan eksotik fasad dimalam hari. Material bambu yang dominan memberi kesan anggun dalam menghadapi tata masa yang terdiri dari bentukan-bentukan geometris yang kokoh dan berkesan modern.

Lalu motif sulur-suluran pada detail kaca serta dinding bambu, diambil dari motif ukiran khas jawa. Diharapkan mampu memperkuat konsep utama desain fasad bangunan ini, yaitu sebuah rumah-butik yang mencerminkan kaum hawa saat ini yang ingin selalu tampil cantik, anggun (eksotik) dan selalu mengikuti tren yang makin menuju modernitas.

Desain ini merupakan karya saya yang saya buat untuk sebuah sayembara desain fasad yang diadakan oleh Studio Imelda Akmal Architecture Writer bersama Majalah Seri Rumah Ide dan Gramedia Pustaka Utama. Pada sayembara tersebut desain ini meraih penghargaan 10 Desain terbaik, dari total 334 karya dari peserta lainnya.




Tetap Fokus, Konsisten, dan Sukses Selalu



11 comments:

harzady said...

Bagus Jo, apa lagi kalo malem..
Hmm.. hanya saja penggunaan bambu, menurut gw bukan pilihan yg baik, dilihat dari perawatan dan penggunaannya, knp gak menggunakn kayu? terlihat lbih apik dan bersih..
Tanggapannya ya..

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Mau tau alasannya??
Biar murah...hehehe

Sebenarnya bambu memiliki tekstur yang berbeda yang tidak bisa digantikan oleh kayu. Bambu bila tidak di treatment dengan baik, masa pakainya hanya sebnetar, dan mudah rusak. Namun jika kita treatmen dengan penggunaan alatnya, saya lupa namanya, bambu dapat bertahan hingga 10 tahun lamanya. Selain itu kemudahan mendapat materialnya serta murah harganya, merupakan pilihan bijak jika saya gunakan. Mengingat kayu untuk kondisi outdoor seperti ini pun harus memiliki kualitas baik, bila ingin memiliki ketahanan yang baik pula. Sehingga cost pun akan terlalu tinggi.

Fela Failasufa said...

Apik. Tapi bagusan pas malem, soalnya gak kliatan bambunya....hehe.

Kalo pengen pake bambu, bisa gak kalo bambunya lebih di ekspos lagi di macem-macemin gitu...misal: di lengkung-kengkungin, biar gak cuma lurus-lurus aja..jarak antar bambu juga gak nempel-nempel ato dikasih lighting yang lebih bagus(warna-warni mungkin ato pake floodlight?lantai atasnya yang buat show room konsepnya dibuat kaya panggung pertunjukan fashion show bisa? Jadi pengunjung bisa liat pertunjukan dari outdoor kaya liat di panggung...bisa gak bisa gak?

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Terima kasih sebelumnya buat fela atas commentnya..

hmmm, kalau untuk motif bambu yang lurus-lurus saja, memang ditujukan untuk meberi kesan sederhana, karena konsep bangunan ini modern, sehingga berusaha meminimalkan ornamen-ornamen yang ada. Sehingga tetap terkesan sederhana dan fokus kepada motif sulur-suluran yang menjadi point utamanya.

Show room seperti cat walk???
good idea!!!
kenapa tidak terpikir oleh saya ya?
terima kasih fela buat masukannya.
Inilah harapan saya membuat blog ini, agar teman-teman bisa memberi masukan serta kritik yang membangun.

Terima kasih buat semuanya.

Sukses selalu..

Anonymous said...

So boutique...cantik bgt Jo desainnya, kira2 biaya utk membangunnya (RAB) berapa tuh?

Anindita Khrisna Murti said...

nice job. akhirnya aqu menemukanmu. qu suka desainmu ini. masuk di seri rumah ide : FASADE kan? slamat ya mas.
oia aqu dinda. anak undip. tw mas dr Architerian
salam kenal

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

@Echa
terima kasih echa...hehehe utk estimasi belum dihitung, maklum utk sayembara tdk dibatasi budget.
:)

@Anin
terima kasih Dinda, iya betul Alhamdulillah masuk 10 besar di amjalah seri rumah ide.
salam kenal juga dinda.

Sukses selalu..
salam

Anonymous said...

background'y kurang ngena, kalo deket air atau danau begitu kenapa ga bikin lounge spa aj.. kl bangunan untk retail kaya butik biasa'y ga memisahkan diri..

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

hmm ya bisa juga jika ingin difungsikan demikian. Namun menurut saya tidak salah juga jika membuat sebuah bangunan butik dengan lokasi demikian, justru mungkin malah bisa menambah menarik untuk konsumen.
:)

Terima kasih dan sukses selalu.

Mario Andreti

Anonymous said...

I like reading your site for the reason that you can constantly bring us fresh and awesome things, I feel that I must at least say a thank you for your hard work.

- Henry

Anonymous said...

I seldom leave comments on blog, but I have been to this post which was recommended by my friend, lots of valuable details, thanks again.