WO House, Yogyakarta, Indonesia

Nama Proyek : WO House
Principal Architect : Mario Andreti ,ST. 
Architecture Firm : MOM Architect
Owner : Warsito
Lokasi :  Yogyakarta, Indonesia
Luas Lahan : 357 m2
Luas Bangunan : 257 m2 
Desain : 2008


Perspektif Eksterior 1



Perspektif Eksterior 2


Perspektif Eksterior 3


Perspektif Eksterior 4




Perspektif Interior 1




Konsep 2


Konsep 1


Denah lantai 1



Denah lantai 2




FOTO TERBANGUN












Rumah ini memiliki bentuk tanah yang memanjang dengan lebar 9 Meter dan memanjang ke belakang hingga 38 meter, kesan awal yang terlihat dari tanah ini adalah lebar yang sempit, namun memanjang ke belakang. Kebutuhan ruang yang diminta owner cukup banyak, membuat saya berpikir, alih-alih membuatnya menjadi bangunan 1 masa yang besar, saya mencoba membuatnya menjadi bangunan-bangunan terpisah dan dapat menghadirkan taman-taman di antara beberapa masa bangunan tersebut. Konsep awal desain rumah ini adalah dengan membagi masa bangunan rumah ini menjadi 3 masa.

Masa bangunan pertama adalah sebuah bangunan dengan fungsi garasi dan ruang tamu. Konsep ruang tamu ini sangat unik, saya mencoba membuatnya tidak seperti runag tamu kebanyakan, dimana didesain sebagai ruang tempat "pamer" bagi sang pemilik rumah, tapi saya lebih mengajak ruang tamu ini sekedar sebagai tempat bertemu tamu, mengobrol, dengan penuh kesederhanaan, sehingga ruang tamu ini hanya memiliki pintu didepan, namun pada bagian belakang terbuka. Sehingga jika saat pintu depan dibuka maka akan terlihat seperti konsep sebuah pendopo. Selain itu ruang tamu ini memiliki pintu besar ke garasi, sehingga jika nanti dibutuhkan untuk acara pengajian atau acara keluarga yang membutuhkan ruang yang besar, maka tinggal membuka pintu penghubung ini, maka garasi, ruang tamu, dan carport menjadi sebuah ruang kesatuan tanpa sekat. Masa bangunan ini memiliki atap datar dengan media rumput pada bagian atapnya, sehingga tidak menghalangi view ke bangunan di belakangnya dan dapat memberi view yang bagus dari bangunan 2 lantai dibelakangnya.

Dibelakang ruang tamu terdapat masa bangunan 2 lantai yang berfungsi sebagai servis area dan ruang bersama. Terdapat ruang-ruang berasama seperti ruang keluarga, dapur, ruang makan, perpustakaan dan kamar tidur tamu pada sisi kanan bangunan pada sisi bangunan kiri terdapat servis area seperti kamar pembantu, gudnag, ruang cuci, dan ruang jemur. Masa bangunan ini diharapkan menjadi tempat keluarga ini banyak menghabiskan waktunya, termasuk jika mereka memiliki tamu yang menginap. Selain itu pemilihan letak servis area sengaja disembunyikan agar tidak terlalu terekspose dari luar. Posisi peletakkan masa bangunan 2 lantai ini juga dipertimbangkan untuk sejajar dengan posisi bangunan tetangga yang memiliki bangunan 2 lantai juga, sehingga rumah tetangga tersebut tidak terekspose dari ruang-ruang terbuka di dalam rumah ini.

Pada bagian paling belakang terdapat masa bangunan yang berfungsi sebagai area privat yaitu kamar tidur keluarga yang terdiri dari kamar tidur utama dan 2 buah kamar tidur anak. Bangunan ini sengaja dibuat terpisah agar aktifitas keluarga saat beristirahat tidak terganggu dan menjaga area tersebut agar tetap nyaman untuk tempat beristirahat. Pada kamar tidur anak terdapat sebuah kamar mandi dengan 2 pintu ke masing-masing kamar tidur anak. Sedangkan pada kamar mandi utama memiliki bathtub dengan view ke taman. Selain itu pada rumah ini juga akan diletakkan sebuah gazebo yang bisa difungsikan secara fleksibel baik berupa musholla maupun tempat keluarga ini bercengkrama sambil menikmati taman yang berada di rumah ini sambil menikmati suasana luar ruangan yang tidak membosankan. Pada bagian samping gazebo juga akan dibuatkan tempat wudhu.


Diantara ketiga area bangunan ini diberikan taman sebagai media perantaranya. Harapannya area hijau yang cukup besar menjadi salah satu identitas dari rumah ini sehingga selain berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya serta sirkulasi udara alami yang baik, taman ini juga sebagai salah satu bagian dari terciptanya suasana dan pengalman ruang yang saya harapkan, yaitu sebuah rumah yang nyaman dan selalu dapat melihat taman dari tiap ruang dalam, hingga ke lantai 2, coba dihadirkan roof garden. Roof garden ini juga merupakan impian yang akhirnya terwujud, selama ini saya mencoba meyakinkan beberapa klien untuk membuatnya dalam rumah mereka, namun selalu gagal karena kekhawatiran akan budget pembuatannya yang mahal, dan resiko kebocoran. Namun pada proyek ini, atas dukungan owner, Alhamdulillah roof garden ini bisa berhasil, dengan budget pelaksanaan yang tidak mahal, mudah perawatannya dan tidak bocor. Dan berikutnya pada setiap proyek saya coba ceritakan pengalaman ini ke calon klien, dan mereka lebih dapat menerimanya karena sudah ada contoh nyata. Impian saya berikutnya, adalah membuat bangunan besar, atau rumah tinggal, yang seluruh atapnya adalah roof garden.



Tetap Fokus, Konsisten, dan Sukses Selalu 


11 comments:

TiQi Bo said...

Hei Jo,
sori kalo lagi2 mengkritik... hehe...
Aku liat, di eksisting, lahan masih berupa kebun, dan keliatannya ada pepohonan juga.
Apakah kalo udah terbangun, pepohonan itu lantas tergusur, Jo? Karena aku ngeliat di image yang kamu bikin, kesannya 'bersih'.
Masih ada beberapa pertanyaan lagi sih, tapi, yang ini dulu deh...

Salam lulusan Arsitektur,
TQ

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Hi Tiqi, apa kabar bu?
Sebenarnya kondisi eksisting saat ini lebih tepat sebagai tanah kosong penuh semak belukar dan beberapa pohon rambutan. Itupun tidak banyak, hanya jika dilihat dari poto eksisting yang saya upload disini pohon-pohon itu sebagaian besar berada di wilayah tanah tetangga yang kebetulan jg tanah kosong dan belum dibangun.

Sebenarnya ada satu pohon rambutan yang saya pertahankan sisanya pohon rambutan juga namun ukurannya belum terlalu besar mungkin akan saya pindahkan. Hal ini mengingat kondisi lahan tidak terlalu cukup luas untuk menaungi seluruh luasan fungsi bangunan sehingga konsekuensi dari keinginan saya untuk memaksimalkan fungsi bangunan serta ruang hijaunya mengakibatkan beberapa pohon saya seleksi kembali. Dengan asumsi jika beberapa pohon tersebut masih mungkin untuk dipindah tempatkan, maka saya pindahkan.

Sementara biasanya kami selalu mengarahkan untuk memaksimalkan ruang hijau pada desain rumah dengan berbagai jenis vegetasi, namun kita juga harus menyesuaikan dengan selera Klien, dimana Klien biasanya memiliki selera yang berbeda-beda terhadap taman, ada yang suka kesan liar, ada yang rapi, atau bahkan minimalis yang tidak terlalu ramai tanaman kecil.
Mungkin ini jawaban saya dari pertanyaan bu Tiqi. Terima kasih atas comentnya. Sukses selalu.


Mario Andreti

Thariq said...

mantep jo....

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Terima kasih pak Reza atas kunjungannya. Sukses selalu ya pak.

Anonymous said...

mas mario...
saya mahasiswi arsitektur,
kebetulan saya ada tugas untuk mata kul arsitektur ekologi.
saya lihat proyek mas untuk rumah pak warsito ini sepertinya sesuai dengan tugas mata kul saya ini,,
kira2 saya bisa dapat data yg lebih lengkap lg g mas mengenai rumah pak warsito ini,seperti aspek2 analisisnya mulai dari aspek perancangan tapak, aspek perancangan bangunan, aspek perancangan utilitas, dan fitur bangunannya.
terima kasih banyak atas bantuannya y mas.

e9hie_niezz@yahoo.com

wonderkid said...

bolehkan saya mengcopy proyek mas untuk rumah pak warsito ini?
kalo boleh, saya juga minta aspek-aspek lain lebih detilnya...
terima kasih.........

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

@Anonymous : silahkan mengirim kebutuhan akan data apa saja, ke email saya. marioormarjo@gmail.com
Terima kasih dan salam.


@wonderkid :
Silahkan bapak/ibu mengcopy data atau gambar yang saya cantumkan pada blog ini. Semoga dapat digunakan secara bijak dan dapat memberi manfaat.
Terima kasih dan sukses selalu.
salam.

Anonymous said...

bagus dech model rumahnya, tampak asri. boleh minta detail ukuran bangunannya gak?

Anonymous said...

sangat membantu tugas pak mario...
terima kasih

Unknown said...

saya mahasiswa arsitektur pak,
kira2 bisa tidak saya mendapatkan detil detil nya
baik dari segi analisis, konstruksi, konsep dan yang lainnya pak

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Untuk detail desainnya, bisa menghubungi saya via email ke marioormarjo@gmail.com. Terima kasih