Mr Alfin Winama House, Bandung, Indonesia



Nama Proyek : Mr Alfin Winama House
Principal Architect : Mario Andreti ,ST. 
Architecture Firm : MOM Architect
Owner : Alfin Winama
Lokasi : Bandung, Indonesia
Status :Concept Planning
Luas Lahan : 112 m2
Luas Bangunan : 172 m2 
Desain : 2008




Perspektif Eksterior 1 



 


Perspektif Eksterior 2 



Perspektif Eksterior 3

 

Denah

Rumah ini berada pada sebuah lokasi perumahan di daerah Margahayu, Bandung, Indonesia. Ide awal pengembangan desain berasal dari pemilik rumah, yang menginginkan semi basement pada bagian belakang rumah, yang difungsikan sebagai home theatre. Ide yang baik, dan menjadi dasar pengembangan ke lantai berikutnya, dimana ditambahkan mezzanine yang berfungsi sebagai runag kerja dengan atap sebagai ruang jemur dan ruang cuci. Pada bagian ruang kerja terdapat sebuah void dengan taman kecil pada lantai bawah. Diharapkan space ini menjadi tempat masuknya udara dan cahaya alami untuk mengurangi besarnya penggunaan energi pada bangunan rumah ini. Salah satu solusi yang coba saya tawarkan untuk mengurangi besarnya reduksi panas dari atap dak ini adalah penggunaan atap rumput (roof garden) dengan adanya akses menuju roof garden ini diharapkan mempermudah dalam maintenance sehari-hari.

Pada bagian fasad depan, menghadirkan kesan modern, sesuai dengan keinginan pemilik rumah, menjadi fokus utamanya. Oleh karena itu, bentukan geometris masa yang membentuk fasad bangunan ini, berkesan sederhana, tegas, dan berkarakter. Penggunaan material yang alami seperti kayu dan batu alam,ditujukan untuk melunakkan kesan kaku pada bangunan ini, sekaligus memberi kesan alami bangunan ini, yang dipadu dengan beberapa peletakkan taman dan vegetasi pada bagian depan rumah. Selain itu pada desain rumah ini, juga fokus kepada pencahayaan di malam hari, yang dapat dilihat dari permainan lampu dibalik dinding kayu seakan mempertegas garis masa tersebut yang membelah fasad rumah ini, dan coba konsisten hingga diterapkan juga pada pagar depan rumah.  

Sementara, pada bagian atap rumah yang difungsikan sebagai roof garden juga difasilitasi dengan sebuah gazebo dan kolam kecil. Gazebo ini terbuat dari baja, yang tidak terlalu berat masa nya sehingga tidak terlalu membebani dinding-dinding di lantai bawahnya. Sementara itu untuk pengamannya digunakan railing dominasi material kaca, ditujukan agar tetap memberi kesan sederhana dan clean. 






Tetap Fokus, Konsisten, dan Sukses Selalu 


14 comments:

Anonymous said...

wah karya2nya manteb ya mas..
kantor yg di sawah, ok tuh...etnik sekali...karya mas semua ya ?
sukses ya mas Mario...

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Trima kasih. Ya, kebetulan pemiliknya juga suaminya orang Belanda, dan sangat menginginkan pemandangan sawah menjadi orientasi viewnya.

Anonymous said...

wah roof gardennya bagus bangetz mas..boleh tau gak design/cara buat roof garden tersebut..kepengen banget nih bikin roof garden trims..
com_zon@yahoo.com

Anonymous said...

desainnya kok biasa2 gitu ya?? tapi pedenya minta ampun, banyak tuh pecinta dunia arsitek, ataupun arsitek yg dah pengalaman tp blm nyampe' lulus studynya tp karyanya beh..beh...good banget, tp ya mo diapain lagi, wong sama IAI ngga' diakui tuh?? hehehe..

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Sebelumnya terima kasih atas kunjungannya ke website ini.
Sebenarnya website ini saya buat memang sekedar bertujuan untuk dokumentasi karya-karya yang telah saya buat. Sama sekali bukan bertujuan untuk show off atau apapun bentuknya, karena saya sadar masih dalam proses belajar dan membutuhkan masukan kritik dan saran yang tak pernah henti. Awalnya saya bahkan tidak mengharapkan website ini akan dilihat dan dikunjungi oleh banyak orang. Jika pun akhirnya demikian saya berharap cukup diambil yang baik saja dari pemaparan ide-ide saya di dalam karya-karya ini.
Mengenai karya-karya yang bagus tapi tidak diakui IAI, mungkin ada baiknya dipikirkan kembali. IAI bukanlah lembaga atau organisasi yang sifatnya mengakui atau memberi pengakuan-pengakuan thd karya-karya arsitektur. IAI adalah lembaga/ikatan tempat bernaungnya para arsitek yang telah mendaftarkan dirinya sebagai anggota. Sehingga bagus tidaknya sebuah karya arsitektur tidak menjadi harga mati yang dilakukan oleh IAI. Namun saya yakin jika teman-teman IAI melihat karya-karya yang baik pasti dengan kerendahan hati mereka pun mau mengakuinya. Begitu pun masyarakat biasa diluar arsitek pun memiliki penilaian-penilaian yang objektif, diambah lagi pengetahuan yang semakin banyak yang mereka dapatkan dari media-media yang berkembang saat ini.
Untuk saya pribadi, saya sangat memberi apresiasi penuh terhadap karya-karya arsitektur masyarakat tradisional Indonesia, walaupun mereka bukan arsitek, ataupun anggota IAI, rumah tradisional Toraja, rumah khas suku Dayak, Gaya bangunan rumah tinggal Bali, dan beberapa karya masterpiece bangsa kita seperti borobudur dan prambanan, hanya beberapa dari yang saya maksudkan. Mungkin dengan ini saya mengajak teman-teman arsitek dan diluar arsitek tidak lagi dengan "mata telanjang" sekedar menilai sebuah karya arsitektur hanya tampak muka saja, namun mari kita cermati, khayati, filosofi yang ada di dalamnya, ide-ide yang ada dibalik pembuatannya. InsyaAllah saya yakin,jika hal ini tercapai, dunia arsitektur kita akan lebih baik lagi, dan lebih menghargai manusianya dan menghargai alamnya tentunya. Terima kasih dan sukses selalu.

Anonymous said...

Tetap semangat Mas Mario, Tidak perlu anda mendengarkan komentar2 yg ga jelas sperti diatas. mereka hanya orang2 yg iri pada anda.
Saya yakin anda mempunyai bakat yg besar.
Keep spirit.

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

@Anonymous
Terima kasih sekali bapak/ibu, masukan-masukan darisini selalu saya jadikan bahan untuk bercermin agar bisa lebih baik lagi ke depannya. Terima kasih atas dukungan dna doanya. Sukses selalu untuk anda, dan salam.

linetrovert said...

Memangnya kenapa kalau tidak diakui IAI? kok yang comment di atas arogan sekali ya, heran..

Btw mas Mario, saya mau nanya ko masih muda sekali tapi sudah bisa menangani desain sebanyak itu? Ini portfolio pribadi atau bersama biro arsitek mas? Minta tipsnya supaya bisa cepat berkembang mas, thx..

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Sejauh ini desain yang saya posting disini merupakan karya yang saya terlibat didalamnya. Baik itu sebagai pribadi saat masih kuliah, ikut sayembara, maupun saat kerja di Kantor dimana saya memegang penuh proyek tersebut atau hasil kolaborasi dengan rekan kerja. Dapat dilihat pada beberapa Desain, pada Arsitek saya sertakan nama selain saya, dengan demikian karya tersebut merupakan karya hasil kolaborasi.

jujur saya tidak punya tips apa-apa bagaimana bisa cepat berkembang, karena saya pun merasa saya masih sangat biasa, dan saya selalu merasa biasa. Bagi saya yang terpenting bukanlah seberapa banyak karya yang bisa kita ciptakan, namun seberapa besar diri kita terjun dan menikmati proses lahirnya karya tersebut. Saya menikmati dunia arsitektur ini, dan pada blog inilah saya coba berbagi.

Terima kasih mbak Anna atas komentarnya, terima kasih dan sukses selalu.


Mario Andreti

mobo indonesia said...

waaahh, hebat mas mario... skrng domisili dimana brother??? sukses selalu selama alumni.. hehehe..

Minal aidzin wal faidzin ya bro..

Anonymous said...

buat orang yg gak jelas di atas, karena orang seperti anda ini Indonesia tidak akan pernah setara dengan bangsa maju di dunia, karena anda berwawasan sempit dan tidak menghargai hasil karya orang, sekecil apapun karya orang patutlah dihargai, saran dan kritik dengan tujuan yg membangun boleh boleh saja bahkan akan bagus bila di lakukan dan dimaknai dengan positif TAPI mencela itu perbuatan yg dama sekali tidak baik dan kuno alias tidak beradab.

Keep publish Mas Mario, you did the great job.

Anonymous said...

keren mas, tp taman di atas ga merusak bangunan ya?, mohon penjelasannya

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Taman diatap (roof garden) tsb menggunakan atap dak beton, dengan tambahan material tanah + kerikil diatasnya. Konsepnya adalah membuat pot namun dalam ukuran besar. Karena itu point terpentingnya adalah dengan membuat saluran air yang baik, terutama saat terjadi hujan, sehingga air hujan tidak menggenang dan dapat mengalir ke saluran air buangan. Aplikasi roof garden ini sudah kami terapkan pada proyek kami yang terbangun di Yogya.

Berikut link tentang project yang menggunakan roof garden tsb :
http://www.marioormarjo.com/2009/05/mr-warsito-house-yogyakarta-indonesia.html

Anonymous said...

salut dengan desain green house ayo kita (arsitek)
harus peduli dengan global warming...