YN House, Yogyakarta


Nama Proyek : YN House
Principal Architect : Mario Andreti ,ST. 
Architecture Firm : MOM Architect
Owner : Yunita Chandrawati
Lokasi : Yogyakarta, Indonesia
Status :Concept Planning
Luas Lahan : 410 m2
Luas Bangunan : 250 m2 
Desain : 2009




Perspektif Eksterior 1 






Perspektif Eksterior 2


Perspektif Eksterior 3




Perspektif Eksterior 4


Perspektif Eksterior 5




Perspektif Interior 1




Denah

Site ini walau memiliki luasan tanah sekitar 410 m2, owner merasa tanah ini tidak ideal, karena lebarnya yang relatif kecil, hanya memiliki lebar 8 meter dan panjang ke belakang hingga 52 meter. Dari data program ruang yang diberikan oleh owner, saya mencoba membaginya menjadi 3 zona. Zona 1 adalah entrance, dengan fungsi carport, garasi, serta parkir motor, karena disebrang site ini, pemilik memiliki gudang produksi furniture yang membutuhkan parkir motor untuk karyawannya. Zona 2 berfungsi sebagai area servis serta area tamu, dimana terdapat 2 buah kamar tamu dan kamar mandi, serta ruang tidur pembantu bergabung dengan ruang cuci dan ruang jemur. Pada zona 3, yang lebih private terdapat bangunan 2 lantai berfungsi sebagai living room, kitchen dan dinning room, serta lantai 2 sebagai ruang santai terbuka. Nilai tambah site ini adalah lokasinya yang dikelilingi sawah pada bagian selatannya (samping kiri). Dan kami coba maksimalkan dengan cara menjadikannya orientasi bagi semua ruangan dalam.

Pada zona 1, lebih berfungsi kepada entrance (pintu masuk), atau juga sebagai area penyambut. Pada area ini terdapat garasi untuk satu buah mobil, dan parkir area untuk motor karyawan serta carport. Desain garasi cukup sederhana dengan material batu paras serta warna dominan cream seperti pasir laut, sama halnya bagian bangunan lainnya. Dengan sedikit permainan pada pintu masuk garasi, kami berusaha membuatnya sesuatu yang unik. Pada atap menggunakan policarbonate dan rangka kayu, dengan ventilasi udara mengelilinginya dibawah atap ini. Diharapkan cahaya masuk dengan baik, namun panas matahari dapat direduksi dengan ventilasi dan kadar penahan radiasi pada policarbonate nantinya. Dan terdapat gapura atau dalam bangunan Bali disebut Angkul-angkul, namun dengan sentuhan yang modern. Dimana terdapat air mancur diatas gapura ini yang mengalir pada kolam disampingnya.

Masuk ke dalam melewati gapura, terdapat dua buah ruang tidur tamu dilengkapi dengan kamar mandi. Desain tetap mengacu pada konsep bangunan tropis dengan atap miring, berteras,serta bukaan berupa jendela yang maksimal. Peninggian atap pada bagian kamar mandi dilakukan agar masa bangunan tidak monoton dan lebih memberi kesan berbeda.

Pada zona 3, adalah area private dengan disambut pintu gapura kedua. Masuk kedalam terdapat tembok penghalang kecil yang sering disebut sebagai Aling-aling pada bangunan Bali. Pada area private ini terdiri dari 2 masa bangunan. Bangunan pertama terdiri dari 2 lantai, lantai pertama terdiri dari living room, dinning room, dan kitchen, sementara lantai 2 berfungsi sebagai area istirahat terbuka, untuk bersantai dan menikmati view ke arah sawah. Pada bangunan kedua,terdiri dari 2 kamar tidur serta kamar mandi utama, yang dilengkapi dengan bathtub dan outdoor shower, dengan suasana layaknya di hotel resort. Antara bangunan 1 dan bangunan 2 dipisahkan oleh kolam dan diberi jembatan kecil. Hal ini ditujukan sebagai penanda batas maksimal orang lain masuk kedalam zona private.





Tetap Fokus, Konsisten, dan Sukses Selalu 



3 comments:

Anonymous said...

desain rumah tropisnya keren mas

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

@Anonymous
Terima kasih. Sukses selalu utk anda.
Salam

Anonymous said...

wwweeeewww.... bagus rumahe mas...
berapa ya, anggaran buat bikin rumah seperti itu, diluar harga tanah pastinya... makasih mas....