House of Shalom, Mr. Agung House ,Yogyakarta, Indonesia

Nama Proyek : Rumah Bapak Agung Sugihandono
Principal Architect : Mario Andreti ,ST.
Owner : Bapak Agung Sugihandono
Lokasi : Jalan Pasar Kolombo No.18A, Yogyakarta, Indonesia
Status : Terbangun (2007-2008)
Luas Lahan : 650 m2
Luas Bangunan : 227 m2
Desain : 2007



Gambar Perspektif 1



Gambar Perspektif 3

Gambar Perspektif 4




Sketsa Konsep 2



Sketsa Konsep  4




 
Gambar Denah



Sketsa konsep 3






FOTO TERBANGUN :









































Lokasi rumah ini berada tepat ditepi sungai, sejak awal mendesain saya dan owner berkomitmen untuk menjaga bahkan memperbaiki kondisi sungai tersebut. Salah satu solusi design yang saya tawarkan adalah dengan membuat orientasi seluruh ruang dalam yang ada di rumah ini menghadap ke sungai. Sehingga setiap harinya sungai tersebut akan selalu terlihat, dan menjadi sebuah keharusan untuk selalu membersihkan dan menjaga kondisi sungai. Beriring dengan waktu, kegiatan membersihkan sungai tersebut menjadi hal yang menyenangkan bagi owner. Yang menarik , sungai ini selalu memiliki air yang mengalirinya, bahkan jika dalam keadaan kemarau panjang, setelah kami telusuri, sungai ini memiliki sumber mata air sendiri yang berada tidak jauh dari rumah bapak Agung. Selain itu kondisi bebatuan yang baik, serta pohon-pohon besar yang berada disekitarnya memberi nuansa yang begitu nyaman dan menenangkan.

House of Shalom, adalah nama sebutan dari Bapak Agung (owner) untuk rumah tinggal ini. Rumah ini diharapkan owner dapat menjadi rumah yang menyenangkan dan bermanfaat untuk keluarga, namun juga untuk kegiatan masyarakat lainnya. Karena itu rumah ini didesain begitu terbuka, banyak ruang terbuka untuk taman, pagar yang tidak tinggi, begitu terkesan ramah. Banyak kegiatan bersama yang dilakukkan dirumah ini, seperti acara rapat warga RT setempat, acara makan malam jamaat gereja ditempat bapak Agung beribadah, reunian teman-teman kuliah beliau, acara bersama teman-teman sekolah kedua anaknya , hingga tempat ini pun diperkenankan untuk sesi foto pre-wedding.

Inspirasi desain rumah ini tidak lain datang dari sosok bapak dan ibu Agung, yang menurut saya sangat menarik. Beliau berdua adalah sosok pasangan yang tetap kompak, serasi, dan sangat sederhana hingga masa tuanya. Mereka sebelumnya lama tinggal di jakarta, hingga akhirnya bapak Agung memutuskan pensiun dan pindah ke Yogyakarta. Menurut mereka, kehidupan dijakarta kurang baik untuk perkembangan kedua anaknya, dan juga selalu membuat waktu yang tersisa menjadi begitu sedikit untuk interaksi antara mereka dan kedua anaknya. Dari situ saya mengusulkan desain rumah ini dibuat menjadi dua masa bangunan yaitu satu masa bangunan utama untuk keluarga, dan satu masa bangunan untuk service area dan kamar tidur tamu.

Masa bangunan utama terdiri dari beberapa ruangan, yaitu : ruang keluarga, kamar tidur utama, 2 buah kamar tidur anak, dan kamar mandi utama. Yang menarik adalah, seluruh ruangan tersebut memiliki view ke arah taman dan sungai, dengan pintu-pintu kaca sistem lipat sehingga dapat dibuka dengan maksimal. Ruang keluarga didesain berukuran besar, karena suatu saat dibutuhkan untuk acara bersama (seperti rapat warga dan lain-lain), bisa dilakukan diruangan ini. Kedua kamar anak didesain memiliki sebuah connecting door yang tersembunyi berada pada lemari pakaian, seperti film-film agen rahasia. Seluruh unit kamar tidur tidak memiliki televisi dan kamar mandi hanya dibuat 1 unit untuk seluruh keluarga, hal ini ditujukan agar terjadi interaksi antar anggota keluarga, baik saat mengantri waktu mandi, dan menonton televisi.

Bangunan service area terdiri dari 2 lantai, lantai 1 difungsikan untuk ruang dapur dan kamar tidur tamu. Lantai 2 difungsikan untuk kamar tidur pembantu, ruang cuci pakaian, dan ruang jemur pakaian. Ruang-ruang dalam juga didesain memiliki view ke arah taman dan sungai. Selain itu memiliki teras-teras besar yang bisa dijadikan spot untuk bersantai sambil menikmati hijaunya taman, sungguh sangat mendamaikan hati.

Material penyusun bangunan ini juga beberapa kami buat unik pada beberapa bagian. Diantaranya finishing dinding dengan bahan pasir laut yang ditempelkan di dinding luar dengan campuran semen keramik. Dinding batu paras yang kami buat seperti susunan puzzle yang kami desain khusus susunan dan ukurannya secara customize. Selain itu bahan kayu juga banyak kami eksplorasi pada ruang dalam dan ruang luar. Kami juga menggunakan batu paras berbentuk relief pada beberapa dinding, dan juga ventilasi. Pada teras, digunakan bahan batu andesit untuk material lantainya. Pada ruang dalam lebih banyak menggunakan homogenous tile. Paduan tone warna dan material kami susun sedemikian rupa agar menciptakan image bangunan yang anggun dan bernuansa alami. Dan finishing akhir dari semua itu adalah taman. Jenis tanaman dan pengolahan area taman saya kerjakan berkolaborasi dengan ibu Agung, yang sangat hobi dengan tanaman. Saya banyak belajar dari beliau mengenai tanaman-tanaman tersebut.

Pada interior, kami juga terlibat banyak, dengan membuat desain-desain furniture di dalamnya secara customize. Dimana pada beberapa furniture saya mencoba memadukan kayu dan batu paras, diantaranya terlihat pada rak buku, pantry, dan juga kabinet televisi.






Tetap Fokus, Konsisten, dan Sukses Selalu



8 comments:

MotherAnarchy said...

Marioo,,, eksplorasi vegetasi lagi dong,, sayang kan itu banyak pohon trus malah diilangin. viewnya kan gak cuman sungai. desain rada 'ndeso' gitu kayaknya juga ngga kalah oke, maksudnya biar tambah nyatu sama alam gitu.

anyway,, considering Hoho's suggestion.. i'd love to help you translating :)

MotherAnarchy said...

Looks fine, Mar, tapi kalo bisa eksplorasi lebih banyak vegetasi bisa tambah oke tuh kayaknya :) desain yang rada 'ndeso' gitu juga gakpapa, biar lebih nyatu ama alam gitu,, sampe sekarang gue suka ngerasa aneh gitu kalo ada orang ngebangun rumah gedong sementara lingkungannya masih asri.

anyway, considering Hoho's suggestion, i'd love to help you translating :)

Wid said...

Setuju Thia soal vegetasi.... waktu ngeliat foto² existing sitenya, awalnya kukira desainmu bakal manfaatin taneman² yg udah ada gitu, ternyata jadinya dibikin kosongan ya. :D

Dan kalo dari penampilan exteriornya sih, emang desain kedua lebih kerasa enak ketimbang desain pertama yg terliat generik abis. :)

Anyway, komentarnya Hoho di entry yg sebelom ini soal desain blog perlu dipikirin juga Mar, apalagi karena keliatannya blogmu ini kamu maksudkan sebagai semacem portofolio online gitu... IMO sih template blog sebenere kurang cocok buat jadi portofolio gitu, lebih cocok kalo kamu isiin artikel² tentang opinimu terhadap berbagai isu arsitektur gitu, atau mungkin ide² dasar yg kamu cetusin dan pingin dapet reaksi balik dari readers.

Tapi kalo untuk sementara ini kamu pingin tetep pake blogger ini buat web portofoliomu, mungkin aku bisa bantu dikit² biar tampilannya keliatan lebih simpel dan enak diliat. :) Ngobrol² di YM aja kalo tertarik!

In any case, blogmu ta'link ke blogku ya. :)

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

Alo dodo...
Iya do, sbnrnya aku lebih suka bikin web sekalian...tapi karena blum punya kemampuan disitu, jadilah aku gunakan blog ini saja. Someday, aku pingin banget bisa bikin portfolio berbentuk website dan buku. Doakan ya. Amin.

Untuk advice dari hoho, ya, untuk ke depannya aku juga lebih hati_hati uploadnya. Ya kapan-kapan kita ngobrol lagi do. Aku butuh banyak advice ni.

Untuk vegetasi, sebenarnya awalnya aku coba pertahanin semua, tapi si klien terutama dari Ibu agung, tidak menghendaki pohon-pohon bambu itu bertahan, karena menghalangi view sungai dari dalam rumah. Ya aku turutin tapi dengan catatan tetap mempertahankan beberapa pohon dengan alasan agar tidak terlalu panas nantinya.


Thanx ya buat comment-nya.


sukses yak...

Rae said...

PANDAI!!!!
=D

Mario or Marjo (MoM) Architect said...

@RaeArani : Terima kasih. Sukses selalu :)

A'jonsilo said...

Enjing mas dab(sok jogja sitik)
Sehat dan berkah selalu,
saya minta izin untuk analisa karaya "House of Shalom" anda, untut matkul sejarah arsitektur, karena saya masih melihat ada kesan bangunan kas nusan tara di bangunan itu. Mohaon jawabanya karna dengan izin anda mungkin saya lebih menghargai dr pada saya ngambil.
matur TQ.

Anonymous said...

Sayangnya rumah sebagus itu harus dijual dan Beruntung bagi yang mendambakan rumah tersebut bisa siapkan dana terlebih dulu sekitar 10M..

https://m.facebook.com/groups/182545865282774/permalink/2078324129038262/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V